Selasa, 21 September 2021

MENGENAL LEBAH TRIGONA

              

   MENGENAL LEBAH TRIGONA

Wina Kurnia Sejati, S.Hut



           

          Lebah Trigona sp. sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat di sekitar hutan, sebagai lebah yang ramah terhadap manusia, karena tidak memiliki sengat. Lebah ini kurang diminati untuk dibudidayakan karena produksi madunya rendah. Namun sejak lima tahun terakhir ini, mulai dilirik untuk dikembangkan karena bukan hanya madu yang diproduksi oleh lebah trigona ini.

     Usaha perlebahan mempunyai peluang yang sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat pedesaan, karena wilayah Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam hayati yang mendukung agribisnis tersebut, berupa beragamnya jenis lebah, beragamnya jenis tumbuhan sebagai sumber pakan lebah maupun sumber getah serta kondisi lingkungan tropis yang sangat mendukung keberlanjutan dan perkembangan kehidupan lebah. 

          Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan usaha perlebahan lebah Trigona sp. antara lain dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dari hasil-hasil budidaya perlebahan yang berupa madu, polen propolis, dan koloni lebah; produk perlebahan mendukung pemenuhan gizi masyarakat dan mendukung upaya pelestarian sumberdaya alam yang berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman. Jenis lebah yang cukup potensial untuk dibudidayakan adalah lebah Trigona sp.Walaupun produksi madunya tidak sebanyak keluarga lebah Apis sp,namun produksi raw propolisnya (bahan propolis) cukup banyak.Lebah Trigona sp.terkenal ramah pada manusia karena tidak memiliki sengat (stingless bee) juga mudah beradaptasi pada lingkungan baru.

Produk yang menjadi unggulan dari lebah Trigona adalah Madu, Propolis dan bee pollen.

Beberapa manfaat produk lebah Trigona diantaranya:

  1.   Meningkatkan daya tahan tubuh

  2.   Dapat membantu mengurangi rasa lelah, dengan menambah tenaga dan stamina juga memberikan      efek nyaman bagi tubuh.

  3.   Dapat mengontrol tekanan darah, baik tekanan darah tinggi ataupun rendah secara cepat dan efektif.

  4.   Mempercepat penyembuhan luka.

  5.   Untuk kesehatan anak dapat membantu meningkatkan kemampuan atau daya konsentrasi pada saat    belajar.

  6.   Menangkal radikal bebas yang berdampak buruk pada kesehatan.

  7.   Dapat menjaga dan meningkatkan Kesehatan pembuluh darah.

  8.   Mempercepat pemulihan kondisi tubuh jika terjadi infeksi karena mengandung anti oksidan, anti        bakteri dan anti inflamasi.

  9.   Melancarkan metabolism dan pencernaan

10.   Menyehatkan kulit dan membuat kulit lebih cerah juga kencang.

11.   Memperbaiki fungsi organ dalam seperti liver, pancreas dan paru-paru.

12.   Mencegah osteoporosis dan tegang otot.

13.   Bee pollen dipercaya memperbaiki kesehatan organ reproduksi.

Madu Trigona


Rabu, 14 April 2021

PEMBUATAN BAGLOG JAMUR TIRAM YANG EFEKTIF

    


PEMBUATAN BAGLOG JAMUR TIRAM YANG EFEKTIF

Oleh: Wina Kurnia Sejati, S.Hut, MP

    


      Jamur tiram merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam jamur tiram yang baik perlu diperhatikan dan dilakukan secara intensif agar produksi optimal. Tanaman jamur tiram termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran, jamur tiram juga dimanfatkan sebagai bahan dasar pembuatan keripik jamur, membantu mengatasi kekurangan gizi, meningkatkan stamina, dan berfungsi untuk mencegah penyakit anemia, mencegah kanker, tumor, hipertensi, dan menurunkan kadar kolesterol serta diabetes, juga memperbaiki gangguan pencernaan. Jamur tiram juga dapat menjadi antibacterial dan dapat menghasilkan hidrolisis dan oksidasi serta dapat berguna membunuh Nematoda. Usaha budidaya jamur tiram sangat menguntungkan karna tidak membutuhkan lahan yang luas, permintaan pasar tinggi, proses budidaya sangat mudah.

Baglog adalah Media tanam yang digunakan untuk meletakkan bibit jamur tiram.

  • Bahan baglog terdiri dari :

        Serbuk gergaji kayu, dedak (bekatul), Kapur, gula, gips, air dan tepung jagung.

  • Alat - Alat terdiri dari :

       - Alat sterilisasi : Drum, autoclave, boiler (steril bak), Kompor

       - Alat pengadukan : ayakan, cangkul, sekop, ember dan selang.

       - Alat Inokulasi : Lampu Bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/                     spritus, Karet gelang, kapas, cincin plastik.

       - Alat angkut : Gerobak, keranjang

       -Hand sprayer

       - Alat Panen : Keranjang, sarung tangan

 Pembuatan Media Tanam 

  • Serbuk kayu diayak bertujuan memisahkan serbuk besar/kasar dari dari yang kecil/ halus sehingga diperoleh media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik (baglog) dan mendapat tingkat pertumbuhan miselia yang merata, serbuk sebaiknya dilapukkan terlebih dahulu selama 3-4 minggu dengan cara di campur sedikit kapur.
  • Serbuk kayu dengan dedak, kapur dan gips dicampur sesuai takaran agar didapat komposisi media yang merata bertujuan tersedia sumber hara/nutrisi yang cukup bagi perkembangan dan pertumbuhan jamur tiram sampai siap panen akan sangat baik bila media tumbuh menyerupai kondisi tempat tumbuh jamur tiram dialam.
  •  Komposisi Bahan sebagai berikut :

Bahan yang sudah disiapkan dicampur jadi satu secara merata dan ditambah air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, ditandai dengan bila dikepal hanya mengeluarkan 1 tetes air dan bila dibuka gumpalan serbuk gergaji tidak pecah. Bahan yang telah dicampur ini dikomposkan selama 3-7 hari kemudian dimasukkan ke kantong.

Campuran serbuk gergaji dengan bahan-bahan lain diukur pH campuran 5-7, kemudian media ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama 3-7 hari pengomposan. Pengomposan bertujuan untuk mengurai senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, agar lebih mudah dicerna jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur lebih baik.

Selanjutnya campuran yang sudah dikompos dimasukkan kedalam plastik polipropile (pp) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh dengan maksimal.

Baglog yang sudah jadi kemudian disterilisasi untuk mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lainnya, sterilisasi harus dilakukan untuk menonaktifkan mikroba baik bakteri, kapang maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.

Sterilisasi dilakukan pada suhu 70°c selama 8 jam menggunakan drum dengan kapasitas besar yang mampu menampung sekitar 50 baglog atau lebih dengan dipanaskan diatas kompor, dapat juga menggunakan oven selama 8 jam, bila menggunakan autoclave membutuhkan waktu selama 4 jampada suhu 121°cdengan tekanan 1 atom. 

Baglog yang telah disterilkan kemudian di dinginkan selama 8-12 jam sebelum di inokulasi dengan temperatur 30-35°c dengan cara : 

  • Keluarkan baglog dari drum yang sudah di sterilisasikan
  • Diamkan didalam ruangan sebelum di inokulasi (penanaman bibit)
  • Atur temperature ruangan mencapai 30-35°

 


Sumber Bacaan           : Panduan Teknis Demplot Jamur Tiram, 2019